Humbahas - Banjir bandang di Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, memakan korban. Dari 11 data laporan korban hilang, dua diantaranya ditemukan meninggal dunia, empat luka berat dan lima orang lagi masih dalam pencarian.
Kapolres Humbahas, AKBP Arthur Sameaputty melalui Wakapolres Kompol Manson Nainggolan dalam keterangan persnya, Rabu (26/11) sore, mengatakan, atas bencana banjir bandang Panggugunan, pihaknya bersama tim gabungan dari Pemkab Humbahas, TNI, serta relawan turun langsung ke lokasi kejadian.
Dari pencarian atas laporan 11 korban hilang, telah ditemukan dua orang meninggal dunia dan empat luka berat. Sementara lima korban lainnya masih dilakukan pencarian. Selain korban hilang, delapan unit rumah warga rusak dan terbawa material longsor, satu unit mobil juga dilaporkan hanyut tersapu arus banjir bandang.
"Selain melakukan pencarian korban hilang, petugas juga pengamanan di sejumlah titik yang berpotensi terjadi banjir susulan. Petugas juga berupaya membuka akses yang tertimbun material lumpur untuk mempermudah proses evakuasi," ujar Manson.
Dia memaparkan, hingga saat ini, curah hujan di wilayah Pakkat dan sekitarnya masih sangat tinggi, sehingga proses pembersihan material longsor di badan jalan maupun pencarian serta evakuasi korban banjir bandang terkendala.
Di sisi lain, sambung Manson, kondisi tanah yang masih labil, arus air yang meningkat serta jarak pandang yang terbatas membuat tim gabungan harus berhati-hati.
“Hingga sore ini, pencarian terhadap lima korban hilang belum ditemukan. Pencarian tidak dapat dilakukan secara maksimal karena kondisi di lapangan belum memungkinkan. Kami tetap bersiaga dan akan melanjutkan pencarian begitu situasi memungkinkan,” tambahnya.
Dikatakan saat ini personel Polres Humbahas turut membantu masyarakat yang terdampak bencana untuk mengungsi sementara ke rumah warga yang dinilai aman dari potensi bencana susulan.
Banjir bandang yang merenggut korban itu, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
“Masyarakat yang bermukim di daerah rawan longsor dan banjir agar meningkatkan kewaspadaan. Segera mengungsi jika melihat tanda-tanda bahaya, serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” ujarnya seraya berharap curah hujan segera menurun agar proses pencarian korban hilan dapat dilakukan maksimal.(rel)
