Sibolga - Ribuan massa mendatangi Gedung Bulog di Jalan P. Sidimpuan, Kec. Sarudik, Kab. Tapteng, pada pukul 15.30 WIB dan langsung meringsek masuk.
Belasan aparat berseragam TNI AD terlihat berjaga di gerbang masuk, termasuk Danrem 023/Kawal Samudera, Kolonel Inf Iwan Budiarso.
Hanya saja keberadaan aparat TNI ini tidak menyurutkan hasrat massa untuk melakukan penjarahan.
Satu persatu massa terlihat keluar dari gedung Bulog sambil menenteng beras dengan berat yang bervariasi, mulai dari 5 Kg. hingga 50 kg. Massa juga terlihat membawa minyak goreng dalam dus.
Sebelumnya, sejak Sabtu pagi, aksi penjarahan terjadi diwaktu yang hampir bersamaan di Sibolga dan Tapteng.
Aksi ini dipicu oleh lambatnya pemerintah menyalurkan bantuan pasca bencana banjir dan longsor yang menimpa kedua daerah tersebut pada Selasa (25/11/2025) lalu.
Warga mengaku kehabisan stok makanan pasca lima hari bencana.
"Kami sudah lapar, Bang," ucap Lia warga Aek Habil Sibolga.
Ibu paruh baya ini, mengaku stok beras dan kebutuhan pokok lainnya sudah kosong, sementara tanda-tanda keadaan akan pulih belum terlihat.
Seorang pria paruh baya lainnya, yang mengaku dari daerah Pandan, rela jauh datang ke Bulog Sibolga untuk bertaruh nasib mendapatkan sekarung beras.
Warga yang tinggal di pesantren ini menyebut keluarganya belum mendapatkan bantuan apa pun dari pemerintah, padahal bencana telah berlalu lima hari.
"Daerah kami pesantren gak ada bang (bantuan)," ucapnya.
Penjarahan tidak.hanya dilakukan oleh warga yang sengaja mendatangi Bulog. Warga lain yang kebetulan melintas pun terpancing ikut menjarah.
M usia 23 tahun warga Ketapang Sibolga, secara tidak sengaja melintas di depan Bulog dan melihat massa mengambil paksa beras.
"Kami mau lewat aja bang. Tapi rupanya disini ada rame-rame ngambil beras, ya udah sekalian kami ambil juga," kata M
"Soalnya kami pun belum dapat bantuan sama sekali," ungkapnya.(Sumber:limakabar.com)
